Adakah Bid'ah Hasanah? (Bagian I)

Saudaraku,
Tidaklah samar bagi seorang Muslim yang istiqamah dalam membela Agama Allah, bahwa di antara pokok dakwah Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam yang paling mendasar setelah menyerukan Tauhid dan memerangi syirik, adalah seruan berpegang pada Sunnah dan memerangi bid'ah. Syirik merusak Tauhid, dan bid'ah merusak Sunnah. Ini diisyaratkan dengan sangat jelas dalam sejumlah hadits Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam, yang di antaranya adalah apa yang biasa diucapkan beliau dalam mukadimah khutbah beliau,

وَشَرُّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ.

"Perkara yang paling buruk adalah ajaran-ajaran baru (dalam Agama) yang dibuat-buat, setiap ajaran baru yang dibuat-buat adalah bid'ah, setiap bid'ah adalah kesesatan, dan setiap kesesatan adalah di neraka." (Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa`i dan Ibnu Majah).

Sabda beliau ini juga sangat tegas mengatakan bahwa setiap (atau, semua) bid'ah adalah kesesatan dan semua kesesatan adalah di dalam neraka.
Sabda beliau ini begitu jelas, seperti matahari, tapi mengapa bid'ah tersebar luas di tengah kaum Muslimin? Di antara penyebabnya adalah keyakinan banyak orang bahwa bid'ah itu ada dua macam: Bid'ah sayyi`ah (bid'ah yang buruk) dan bid'ah hasanah (bid'ah yang baik).

Saudaraku,
Berikut ini adalah beberapa kaidah yang dijelaskan secara ringkas, bahwa tidak ada bid'ah hasanah dalam Islam; semua bid'ah adalah sesat.

Pertama: Di antara pokok Agama yang diyakini oleh setiap Muslim, bahkan tidaklah benar iman seseorang jika tidak meyakininya, adalah bahwasanya Islam telah disempurnakan oleh Allah, sehingga orang yang menganutnya hanya punya peluang mengamalkan dan melaksanakan; yang kita kenal dengan prinsip: سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا (kami dengar dan kami taati), dan tidak ada lagi alasan untuk mengatakan, ada bid'ah hasanah, setelah Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Semua bid'ah adalah kesesatan." 

Ini adalah pokok yang tegak di atas dalil-dalil yang terang, dan didukung oleh para ulama salaf. Perhatikan Firman Allah Ta’ala,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu." (Al-Ma`idah: 3). 

1 Comments

  1. Syukron atas ilmunya , semoga bermanfaat , insya allah sangat bermanfaat. Sedikit menyampaikan ulasan mengenai bid'ah yang mungkin sedikit salah kaprah tentang pemahaman dari kata tersebut.Ada yang beranggapan bahwa segala yang dulu jaman Nabi SAW TIDAK ADA (misalnya pengeras suara, bedug, alat-alat komunikasi modern lainnya), memang jaman dahulu tidak ada, bahkan pesawat terbang pun belum ada, jadi bukan hal yang seperti itu yang dimaksud , tetapi hal-hal yang seperti ritual ibadah yang ditambah-tambahkan yang tidak dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Jadi misalnya bukan termasuk bid'ah ketika sekarang untuk panggilan solat / adzan menggunakan alat pengeras suara agar terdengar ke sekitar yang lebih luas.Mohon maaf bila ulasan ini kurang bisa difahami.

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post