BIOGRAFI TOKOH
Imam Para Da’I dan Mujaddid
Yang menemui Syahid
Disunting dari :
Biografi Hasan Al-Banna yang ditulis oleh : Dr.Anwar Al-Jundi
Penerbit : Darul Qalam ,
Beirut
Penerjemah : Kalifurrahman Fath
Penerbit : Media Insani Press
Solo, tlp : 0271- 712735
“ Diantara para tokoh, ia adalah sumber inspirasi.
Diantara para pemimpin,ia adalah energy. Diantara para ulama dia adalah
panglima dalam berargumentasi. Diantara filofof ia adalah rujukan. Diantara
orator ia adalah singanya, dan diantar penulis ia adalah dutanya. Pada
masing-masing bidang ia muncul dengan karakter yang spesifik”.
Masih menurut tulisan Robert
Jackson yang diterjemahkan oleh Anwar Al-Jundi, : “ia mengatakan: Diantara tindakan nyata Ustadz HAsan Al-Banna , ia telah
menjadikan “cinta tanah air merupakan bagian dari nilai-nilai ruhani . Oleh
sebab itulah, ia berusaha mengangkat derajat bangsa dan menghormati nilai-nilai
kebebasan. Ia jadikan apa yang mesti dilakukan si kaya
kepada si miskin sebagai hak, bukan semata-mata perbuatan baik (ihsan).
Ia jadikan hubungan antara pemimpin dengan terpimpin sebagai hubungan tolong
menolong yang bersifat mutualistik (saling menguntungkan). Dan ia jadikan
hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya sebagai bentuk tanggung jawab bukan
hegemoni”.
Itulah sedikit gambaran dari paparan Dr.Anwar Al-Jundi dalam buku biografi Hasan Al-Banna . Buku itu
sangat pas bagi para pengagum Hasan Al-Banna yang menginginkan informasi
lengkap tentang perjuangan hidup beliau, karena ditulis dengan cukup detail.
Dari Penerbit telah berusaha menyajikan sebaik mungkin dari tulisan yang
berbahasa Arab yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Semoga artikel biografi ini
bermanfaat bagi penerus dakwah di tanah air kita.
Hasan Al-Banna dilahirkan pada tahun 1906 M, dan meninggal sebagai syuhada
pda tahun 1949 M.
Kurun waktu tersebut merupakan masa-masa kritis hubungan kaum muslimin dan kolonial . Ketika Hasan
Al-Banna menginjak remaja, Perang Dunia I telah berakhir. Hampir seluruh Negara
Islam kecuali Hijaz dan Yaman telah
jatuh ke tangan penjajah . Inilah fenomena pertama yang menggerakkan jiwa
Hassan Al-Banna . (Bersambung)
Post a Comment