Oleh: Kang Malik As
Ayat yang agung ini
menunjukkan bahwa Syariat Islam telah sempurna, dan apa yang ada di dalamnya
sudah cukup bagi kebutuhan manusia untuk menjalankan tugas pokok mereka
diciptakan, yaitu beribadah kepada Allah Ta’ala,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu." (Adz-Dzariyat: 56).
Imam Ibnu Katsir
berkata mengenai ayat 3 surat al-Ma`idah ini di dalam Tafsir beliau, "Ini adalah nikmat Allah yang paling besar bagi umat ini, dimana Allah
telah menyempurnakan bagi mereka agama mereka, sehingga mereka tidak
membutuhkan agama yang lain selain agama Islam, tidak membutuhkan nabi lain
selain nabi mereka Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan inilah
sebabnya Allah menjadikan beliau sebagai penutup para nabi, yang Allah utus
kepada bangsa manusia dan jin; maka tidak ada yang halal kecuali yang beliau
halalkan, tidak ada yang haram kecuali yang beliau haramkan, dan tidak ada
agama kecuali yang beliau syariatkan."
Karena itu, maka
bid'ah apa saja yang dibuat-buat, lalu dinisbahkan kepada Islam, maka itu
adalah penambahan atas Syariat, kelancangan yang keji, dan menganggap bahwa
Agama ini masih kurang sehingga perlu ditambah.
Inilah yang
difahami oleh sahabat-sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan
imam-iman kaum Muslimin. Sebagai contoh, terdapat riwayat shahih dari sahabat
Ibnu Mas'ud Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau pernah berkata,
اِتَّبِعُوْا وَلَا تَبْتَدِعُوْا فَقَدْ كُفِيْتُمْ.
"Ikutilah
(Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam) dan jangan membuat-buat bid'ah, karena
sungguh kalian telah dicukupkan (dengan Agama yang sempurna)." (Diriwayatkan oleh ad-Darimi, dan al-Haitsami berkata
dalam Majma' az-Zawa`id, "Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dan para rawinya
adalah rawi-rawi shahih").
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu," menjadi tidak ada artinya baginya. Disadari atau tidak, orang yang berpandangan bahwa bid'ah itu ada yang baik, maka dia -dengan ucapan maupun sikap- telah mengatakan bahwa ajaran Islam itu belum sempurna. Dan orang yang beranggapan bahwa syariat Agama ini belum sempurna, maka dia adalah seorang yang sesat dan jauh dari kebenaran. > bersambung
Post a Comment