Adakah Bid'ah Hasanah (Bag. 2)

Ayat yang agung ini menunjukkan bahwa Syariat Islam telah sempurna, dan apa yang ada di dalamnya sudah cukup bagi kebutuhan manusia untuk menjalankan tugas pokok mereka diciptakan, yaitu beribadah kepada Allah Ta’ala,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu." (Adz-Dzariyat: 56).

Imam Ibnu Katsir berkata mengenai ayat 3 surat al-Ma`idah ini di dalam Tafsir beliau, "Ini adalah nikmat Allah yang paling besar bagi umat ini, dimana Allah telah menyempurnakan bagi mereka agama mereka, sehingga mereka tidak membutuhkan agama yang lain selain agama Islam, tidak membutuhkan nabi lain selain nabi mereka Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan inilah sebabnya Allah menjadikan beliau sebagai penutup para nabi, yang Allah utus kepada bangsa manusia dan jin; maka tidak ada yang halal kecuali yang beliau halalkan, tidak ada yang haram kecuali yang beliau haramkan, dan tidak ada agama kecuali yang beliau syariatkan."

Karena itu, maka bid'ah apa saja yang dibuat-buat, lalu dinisbahkan kepada Islam, maka itu adalah penambahan atas Syariat, kelancangan yang keji, dan menganggap bahwa Agama ini masih kurang sehingga perlu ditambah.
Inilah yang difahami oleh sahabat-sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan imam-iman kaum Muslimin. Sebagai contoh, terdapat riwayat shahih dari sahabat Ibnu Mas'ud Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau pernah berkata,

اِتَّبِعُوْا وَلَا تَبْتَدِعُوْا فَقَدْ كُفِيْتُمْ.

"Ikutilah (Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam) dan jangan membuat-buat bid'ah, karena sungguh kalian telah dicukupkan (dengan Agama yang sempurna)." (Diriwayatkan oleh ad-Darimi, dan al-Haitsami berkata dalam Majma' az-Zawa`id, "Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dan para rawinya adalah rawi-rawi shahih").

Ringkasnya, orang yang menganggap bid'ah itu ada yang baik, maka konsekuensi logisnya adalah bahwa syariat Agama ini belumlah sempurna. Maka Firman Allah tadi, الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu," menjadi tidak ada artinya baginya. Disadari atau tidak, orang yang berpandangan bahwa bid'ah itu ada yang baik, maka dia -dengan ucapan maupun sikap- telah mengatakan bahwa ajaran Islam itu belum sempurna. Dan orang yang beranggapan bahwa syariat Agama ini belum sempurna, maka dia adalah seorang yang sesat dan jauh dari kebenaran. > bersambung

Post a Comment

Previous Post Next Post