Adakah Bid'ah Hasanah ? (Bagian 3)

Imam asy-Syaukani Rahimahullah ketika membantah sejumlah pandangan ahli bid'ah, berkata, "Apabila Allah telah menyempurnakan AgamaNya sebelum Dia mewafatkan NabiNya Shallallahu ‘alaihi wasallam, maka apa artinya bid'ah yang dibuat-buat oleh orang-orang yang menganutnya setelah Allah menyempurnakan AgamaNya? Bila dalam keyakinan mereka, bid'ah (yang mereka buat-buat itu) adalah bagian dari Agama, maka Agama ini belum sempurna berdasarkan pandangan mereka tersebut. Dan dalam pandangan ini terkandung penolakan terhadap al-Qur`an. Bila bid'ah tersebut bukan bagian dari Agama, maka apa faidahnya menyibukkan diri dengan ajaran yang bukan dari Agama?"

Apa yang dikatakan asy-Syaukani ini adalah argumen yang tepat dan hebat, yang tak akan bisa dibantah oleh mereka yang mendewakan dan menjadikan akal sebagai tolak ukur. Maka surat al-Ma`idah ayat 3 ini adalah bantahan pertama bagi setiap orang yang mengatakan, bid'ah itu ada yang baik.

Saudaraku,

Kedua: Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memikul kewajiban menyampaikan risalah Islam secara total, tidak boleh kurang. Allah Ta’ala berfirman,

وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
"Dan kami turunkan kepadamu al-Qur`an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka." (An-Nahl: 44).
Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam telah melaksanakan kewajiban itu dengan sebenar-benarnya, karena kalau tidak, maka itu artinya beliau belum menyampaikan risalah sebagaimana semestinya. Dan ini tidak mungkin, dari segi akal maupun syariat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tidaklah diwafatkan Allah dengan berpayung ridha Allah, kecuali karena Agama ini telah beliau sampaikan dengan sempurna, tidak ada lagi yang masih kurang.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengisyaratkan tugas penting ini dalam sabda beliau,

إِنَّهُ لَمْ يَكُنْ نَبِيٌّ قَبْلِيْ إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَيْهِ أَنْ يَدُلَّ أُمَّتَهُ عَلَى خَيْرِ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ وَيُنْذِرَهُمْ شَرَّ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ.
"Sesungguhnya tidaklah seorang nabi (diutus) sebelumku, kecuali dia memikul tanggungjawab untuk menunjukkan umatnya segala kebaikan yang diketahuinya, dan memperingatkan mereka dari keburukan yang diketahuinya." (Diriwayatkan oleh Muslim). >>

Post a Comment

Previous Post Next Post