MODEL DAKWAH JADI SOLUSI (2)

PERJALANAN KE PESANTREN AL-HADID
(Karangmojo-Wonosari. Gunungkidul, Yogyakarta)

Alhamdulillah , kemarin tgl 26 Des 2012, saya tiba di Pesantren ini. Pesantren yang didirikan oleh kelg. Muallaf, mantan pendeta . Pesantren yang sengaja didirikan di daerah "misisonaris" ini perkembangannya cukup pesat. hari ini tanggal   27 Des 2012 saya sempatkan menulis sedikit tentang inspirasiku mengapa sampai di Al-Hadid.


           Missi yang khas dari Pesantren ini adalah :  "Da'i Missi" yaitu metode berdakwah kepada non muslim. Ini yang menarik minat saya untuk menulis skripsi dengan tema " Potensi dan tantangan dakwah di daerah missionaris"  Studi kasus di Karangmojo-Wonosari. Gunungkidul Yogyakarta. Perjalanan ini adalah perjalanan ke lima dalam missi dakwahku, dan perjalanan ke dua kunjungan ke Karangmojo, setelah saya punya azam untuk mengabdikan diri dan berbakti pada Allah Swt di jalan dakwah. Subhanallah , bagi saya ini sangat mentakjubkan. Suatu hal yang rasanya tidak mungkin kulakukan menurut logikaku yang bodoh dan miskin wawasan keagamaan, tetapi sangat ingin "memuliakan Islam" dengan dakwah.Tak pernah terlintas dalam fikiranku kalau suatu saat Allah menggiringku ke Karangmojo. 


Ada kesan tersendiri dalam hati dan pikiranku tentang daerah ini.  (Nama tempat yang saya kenal melalui seseorang karena berhijrah dari non muslim kepada jalan yang lurus, yaitu Islam). Semoga saja perjuangan hijrahnya tetap dalam rahmat Nya, amiin).  Ingin saya ceritakan panjangnya proses untuk sampai ke Karangmojo. Baik proses spiritual maupun secara teknis pelaksanaanya. Alhamdulillah proses pembelajaran ini akan saya syukuri dengan kesungguhan hati. Kemurahan, Kebesaran serta "keajaiban" Allah Swt ini bagi saya akan saya jadikan "bekal" untuk melanjutkan perjalanan dakwahku. Tidak mulus memang, tetapi sejatinya ini adalah "kasih sayang Allah"  kepada hamba Nya yang dengan segala kerendahan hati dan kerendahan diri menjalani kehidupan ini semata-mata hanya bergantung pada Allah Swt. Urutan peristiwanya sampai ke Karangmojo berjalan selama lima tahun. bukan waktu yang singkat kalau kita sengaja menghitung berapa lama kita merintis upaya dan do'a dengan penuh harap dan cemas dalam menggapai "ridho Allah".

Saya coba kumpulkan kenangan perjuangan meraih azam itu disini, di blog ini.  Akhir tahun 2007, bulan Oktober ada sebuah peristiwa dalam hidupku yang mengubah kesedihanku menjadi sebuah energi positif untuk meraih kebahagiaan. Kebahagiaan di sini mungkin sifatnya tidakmutlak, tetapi bagi jiwa saya, saya merasa inilah jalan yang Allah Swt tunjukkan pada saya untuk meraih kebahagiaan itu.., bulan Desember setahun berikutnya rangkaian dari peristiwa Oktober 2007 mulai terbersit sedikit keinginan dengan harap-harap cemas, karena menurut logika , rasanya hal itu mustahil kuwujudkan.  Ringkas cerita, maka urutan peristiwa "rihlah" setiap akhir tahun adalah: 


  1. Desember 2008 Rihlah tanpa ambisi dan perhitunganku, ke Cilacap
  2. Desember 2009 Rihlah tanpa persiapan , terjadi di hari Ulang Tahunku, ke Yogya dan ke Wonosari-Karangmojo, kunjungan pertama , silaturahim pertama kepada kawan baru, yang Allah swt berikan keterkaitannya dengan nama seseorang yang menjadi inspirasi karya tulis dan perjuanganku dalam dakwah
  3. Desember 2010 Rihlah karena mendapat tantangan dan teror.
  4. Nopember 2011 Rihlah dalam rangka berakhirnya masa belajarku di forum PKM (Pendidikan Kader Mubalig ) , program MUI DKI       
  5. Desember 2012 Rihlah atas Kemurahan Allah Swt,pembuktian Kebesaran Nya kepada hambaNya yang mencemaskan kondisi Umat Islam sekarang, ingin ikut serta memuliakan Islam di Jalan Dakwah. Karangmojo adalah tempat yang Allah Swt tunjukkan pada saya melalui isyaratnya yang hampir tak bisa kumengerti lewat logika. Itulah ke- maha -besar-an Allah Swt, Maha Kuasa dan Maha Mengerti apa yang ada dalm hati dan fikran hambaNya, Maha mengetahui Rahasia yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Allahu Akbar!Tak ada yang sia-sia apa yang Allah berikan kepada kita, meski perjalanan hidup yang terasa menyulitkan, deraian airmata dan rasa syukur yang berbaur akan menjadi energi untuk meraih kebahagiaan yang hakiki., Semoga!
Karangmojo, 27 Desember 2012.

Post a Comment

Previous Post Next Post