KTP- Jadi Sasaran Gerakan Dakwah



Laporan Budhi Kicil PWI 10.00.17339.14

Mereka yang mencantumkan – di kolom agama dalam KTP menjadi tai sasaran gerakan dakwah Gunung Kidul Yogyakarta.  Hal itu disampaikan oleh Erna Garnasih, penggiat dakwah islam Gunung Kidul pada wartawan Rabu 03/06 du desa Purwodadi kecamatan 
 Tepus  kabupaten Gunung Kidul.

Lebih jauh Erna Garnasih mengemukakan pihaknya menduga masih banyak warga Gunung Kidul yang mengisi tanda -  di kolom agama dalam KTP mereka. Menurut Erna hal ini jelas memperlihatkan mereka masih belum memeluk agama yang dilindungi Negara. ‘’Bisa jadi mereka masih menganut kepercayaan  atau budaya yang mempertuhankan benda semacam batu’’ ujarnya.

Secara gamblang Erna juga menegaskan  bukan hanya dai islam yang menjadikan mereka sebagai target dakwah. ‘’Kelompok agama lain seperti nasranipun tentu membidik mereka dengan berbagai cara’’, tegasnya.

Dalam kesempatan itu Erna juga menyampaikan pentingnya transparansi anggaran bagi mereka yang bergerak dalam dakwah islam. Menurut Erna, transparansi anggaran dakwah penting sebagai bentuk akuntabilitas. ‘’Banyak saudara kita yang mendermakan hartanya untuk gerakan dakwah islam di Gunung Kidul ini. Transparansi anggaran dan kegiatan penting untuk menjaga amanah agar tetap pada jalan yang telah digariskan’’, kata Erna.


Berkali-kali Erna menegaskan pentingnya transparansi anggaran dan kegiatan gerakan dakwah. Penegasan itu begitu penting mengingat ada dai bernama Wasiran dari Persatuan Dai Gunung Kidul yang menolak transparansi donasi dalam blog bernama Dakwah Salibi.
Wasiran sendiri secara langsung telah meminta agar kolom donasi dalam Dakwah Salibi dihapus. Ia berkilah transparansi donasi hanya akan menimbulkan iri-irian diantara sesame penerima dana dari gerakan dakwah islam. Menurut Wasiran, transparansi kegiatan justeru meresahkan para dai karena  gerakannya jadi mudah dipantau.

Lain pendapat Wasiran, lain pula pendapat Eko Wahyudi, penggiat dakwah asal desa Purwodadi kecamatan Tepus Gunung Kidul. Eko berpendepat transparansi donasi dan kegiatan malah lebih banyak manfaat daripada mudlaratna. Eko malah menduga ada kekhawatiran lain dari dai semacam Wadiran. ‘’Ia kan mendapat kucuran dana juga dari kementrian agama. Mungkin saja ia jengah karena ada dobel donasi’’, ujar Eko.

Post a Comment

Previous Post Next Post