Wahyu dan Pluralisme-3

1.(QS 6 Al-An’am ayat 19)
قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادَةً قُلِ اللَّهُ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَأُوحِيَ 
إِلَيَ
 هَذَا الْقُرْآنُ لأنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ أَنَّ مَعَ اللَّهِ آلِهَةً أُخْرَى قُلْ لا أَشْهَدُ قُلْ إِنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنَّنِي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ

Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah." Dia  menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping      Allah?"  Katakanlah:  "Aku tidak mengakui." Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku Berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)."    “…dan Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku agar dengan itu aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang yang sampai (al-Qur’an kepadanya)”

(QS 12 Yusuf ayat 3)

 نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَذَا الْقُرْآنَ وَإِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الْغَافِلِينَ

Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.


   2.  (QS 42 Asy-Syuara ayat 3 )

 كَذَلِكَ يُوحِي إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ اللَّهُ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Demikianlah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, mewahyukan kepada kamu dan kepada orang-orang sebelum kamu.  

Al-Qur’an berbicara tentang wahyu khusus nabi Muhammad Saw:

“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) rûh dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah kitab (Al-Qur’an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan al-Qur’an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus

3.  (QS 13.Ar-Rad’ ayat  30)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
-كَذَلِكَ أَرْسَلْنَاكَ فِي أُمَّةٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهَا أُمَمٌ لِتَتْلُوَ عَلَيْهِمُ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَهُمْ يَكْفُرُونَ بِالرَّحْمَنِ قُلْ هُوَ رَبِّي لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ مَتَابِ

Demikianlah, Kami telah mengutus kamu pada suatu umat yang sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya kamu membacakan kepada mereka (Al Quran) yang Kami wahyukan kepadamu, Padahal mereka kafir kepada Tuhan yang Maha Pemurah. Katakanlah: "Dia-lah Tuhanku tidak ada Tuhan selain dia; hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku bertaubat".

Oleh karena itu, jika seseorang melakukan perenungan, pemikiran, dan tadabbur dalam ayat-ayat al-Qur’an, dia akan mengenal satu sudut dari rahasia-rahasia wahyu; sebab al-Qur’an adalah kalam Tuhan dan kalam Tuhan adalah wahyu-Nya. Dia adalah pengajar yang berbicara dengan manusia dengan perantara wahyu, dan seluruh alam eksistensi serta manusia mendapat pengajaran serta mendengarkan kalam Ilahi. Di samping itu, manusia sendiri juga adalah mahluk ciptaan Nya, sebagai petunjuk bahwasanya Tuhan berbicara dengan manusia dengan kalam-Nya, al-Qur’an menyetir firman Tuhan dalam ayat-ayatnya:  Allah menyampaikan sesuatu (perintah tidak hanya kepada manusia, dalam
4.    (QS 41.Al-Eusilat ayat 11-12)

ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلأرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ

5. Wahyu kepada Langit dan bumi:

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati."

Wahyu (perintah )  diatas adalah perintah Allah untuk Langit dan Bumi .

6, Wahyu Kepada Lebah  :
 Sebelumnya telah diungkapkan bahwa seluruh alam ini mempunyai kehidupan dan kesadaran dan seluruh maujud-maujud mengikuti tata tertib dan aturan wahyu mereka masing-masing. Al-Qur’an mengungkapkan bahwa sebagian hewan-hewan mendapatkan wahyu, seperti ayatnya: 
      “Dan Tuhanmu mewahyukan (ilham dalam bentuk instink) kepada lebah, “Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan dan tempulah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berfikir.”



Dalam ayat ini, wahyu berkenaan dengan pemberian “pengambilan keputusan”

7. (QS 16. An-nahl ayat 68)

وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ

 Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",


8. (QS 16 An-Nahl ayat 69)

ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا
شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.


 Pada ayat ini (QS 16 An-Nahl ayat 69), Allah swt memberitahukan melalui Al-Quran sebagai wahyu kepada manusia bahwa di dalam perut lebah itu  terdapat obat yang yang menyembuhkan bagi manusia, yang demikian iti terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang mau berfikir.  Dari ayat-ayat Al-Quran tersebut diatas dapat disimpulkan , bahwa yang dimaksud dengan kata “Wahyu “ dalam Al-Quran adalah: Perintah dari Allah yang disampaikan kepada mahluk ciptaan Nya. Adapun cara penyampaiannya Allah lebih mengetahui dengan cara bagaimana yang tepat pada saat wahyu itu diturunkan dan untuk siapa. Mengamati ayat-ayat Quran yang tertera diatas , Wahyu adalah cara komunikasi Allah untuk mahluknya. Apa yang disampaikan Allah kepada hamba-hamba Nya yang terpilih untuk menjalankan misi Nya. (Bersambung)
 

Post a Comment

Previous Post Next Post