Perkumpulan Dai Gunung Kidul Tolak Transparansi Donasi.


Laporan Budhi Kisil.

Perkumpulan Dai Gunung Kidul  yang dipimpin oleh Sarjono ternyata menolak transparansi kegiatan dakwah dan transparansi donasi.Penolakan disampaikan oleh Wasiran, salah satu tokoh perkumpulan di rumah Sugiono, Desa Manuan, Gunung Kidul,28 Mei 2015. Penolakan Wasiran disampaikan kepada Erna Garnasih, penggiat dakwah asal Bekasi yang sedang melakukan kunjungan ke Gunung Kidul.
Kepada Erna Garnasih, Wasiran meminta agar kucuran dana santunan operasional bagi para dai tidak diekspose dalam blog. Seperti yang disampaikan Wasiran kepada Erna, alasannya aadalah timbulnya iri-irian diantara para Dai.
Selain itu Wasiran juga meminta agar kegiatan dakwah yang mereka lakukan tidak diekspose dalam blog ini. Menurut Wasiran, transparansi kegiatan yang dilakukan membuat pihaknya merasa tidak aman dan dimonitor oleh berbagai pihak. ''Saya ingin agar gerakan dakwah tetap dilakukan sembunyi-sembunyi dan bergerilya'', tegas Wasiran kepada Erna.
Permintaan untuk menghapus laporan keuangan dalam kolom donasi blog ini tidak hanya dilakukan sekali. Nyaris setiap hari sejak disampaikan langsng selalu ada sms yntuk meminta hal yang sama. Terakhir, sms tanpa nama yang mengaku dari Perkumpulan Dai Gunung Kidul meminta agar daftar nama mereka dari Laporan Keuangan sebagai penerima santunan operasional segera dihapus. SMS yang dikirim hari Minggu, 7 Juni 2015
Tetapi, tidak semua anggota Perkumpulan Dai Gunung Kidul memiliki pandangan yang sama. Wahyudi, Eko Wahyudi dan beberapa orang lain malah melihat sebaliknya. Mreka menilai  transparansi kegiatan dan laporan donasi justeru sangat positif untuk gerakan dakwah secara keseluruhan.

4 Comments

  1. beberapa da'i yang menolak transparansi dana dan gerakan mereka dg alasan;
    -khawatir ada donatur lain yang membaca/mengetahui bahwa nama da'i tersebut sudah menerima insentive,sehingga donatur lain mengurungkan niatnya utk memberikan dananya,
    (hemmmm...)?
    -khawatir diketahui oleh sesama da'i setempat yang tidak menerima insentive sehingga menimbulkan kecemburuan,
    (padahal jiwa seorang da'i seharusnya memahami bahwa di dalam rizqi yang ALLOH berikan,atau yang kita terima,ada haq orang lain,lalu kenapa tidak berbagi dengan sesama,yang memang belum mendapat insentive)?
    -khawatir gerakannya dimonitor oleh pihak lain (nasrani),
    (saya hanya bertantanya "dimanakah ALLOH ketika anda mengkhawatirkan ancaman manusia,padahal tidak ada yang pernah tau apayang akan terjadi sedetik ke depan?",
    seyogiyanya ditanamkan utk senantiasa dzikrulloh(mengingat ALLOH) agar hati senantiasa tersambung dengan ALLOH SWT Yanh Maha Menjaga dan Maha Mengawasi,apapun yangbterjadi adalah qodarulloh,dan baik adanya untuk dijadikan penbelajaran.
    kejadian2 yang lalu yang pernah ada,itu untuk dijadikan pembelajaran agar kita waspada bukan "curiga", agar mampu mempersiapkan diri,mengatur strategi langkah seperti apa yang akan ditempuh.
    lantas bagaimana bisa meyakinkan dan menguatkan berisan jika masih dihantui bayang2 sendiri)?
    -didalam ketakutannya,tersimpan pula harapan,dalam pesan mereka,"tidak apa2 memuat tulisan tentang kegiatan perkumpulan da'i gunung kidul kalu memang itu bermaksud mengundang donatur untuk memberikan dananya untuk mereka.
    (hemmmm...kembali saya bertanaya,kali ini hanya dalam hati,
    "ada dalil apa lagi nih,jika stiap langkah harus diukur dengan angka/rupiah?" ,
    uang memang sebuah keniscayaan bagi setiap manusia yang hidup,tetapi kemanakah firman ALLOH SWT yang ada dalam surat Aththolaq ayat 2&3 ...
    وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا,وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
    -ada sebagian diantara da'i yg memilih netral,yg berpendapat "monggo bagi yg keberatan dengan tulisan di blog ya dihapus saja,bagi yang tidak keberatan,silahkan berpartisipasi dalam bentuk tulisan dan lanjutkan saja.
    saya tidak menyebutkan nama masing2 baik yang pro atau uang kontra,hanya untuk menjaga agar tetap terjalin kebersamaan di lapangan,sama2 ingin memperbaiki dan mnguatkan aqidah muslimiin,
    perbedaan cara pandang itu hal biasa yg justeru menjadikan kekayaan wawasan,
    wallohu a'lam bishshowab.

    ReplyDelete
  2. Posting yang bagus..dan komen yang mantap (Y)

    ReplyDelete
  3. baru belajar menulis,
    bahasanya blm memenuhi syarat ssuai jurnalis,
    jd yo ngono kuwi,
    sak onone,
    taseh amburadul

    ReplyDelete
  4. media ini disediakan untuk saling "mengingatkan dalam kebaikan", untuk saling terbuka satu sama lain dan mudah dilihat untuk setiap kita. Awalnya diharapkan setiap kita bisa mengisi artikel atau coment.Sayang sekali niat baik seseorang untuk memperkenalkan IT dan teknik meng-Upload nya tidak diminati, bahkan sebagian menganggap bahwa berdakwah tidak perlu mengikuti kemajuan teknologi. Itulah sebabnya mengapa kita (orang-orang Islam) masih terbelakang pola pikirnya. Padahal bukankah sudah jelas...bahwa perintah pertama dari Allah adalah :IQRO! IQRO! sampai diulang tiga kali kata IQRO1

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post