Membongkar Gerakan Salibis Di Indonesia (Gerakan Salibis Dekade Terkini Bag-1)


Kristen adalah agama yang paling agresif dalam menyabarkan keyakinannya. Segala cara dihalalkan dan ini sudah menjadi rahasia umum. Dalam bahasa mereka biasa dikatakan, “selamatkan jiwa berapapun harganya!”
Kegigihan mereka agamanya pada orang yang beragama lain berhubungan erat dengan keyakinan mereka bahwa Yesus akan datang jika injil sudah diberikan kepada seluruh dunia. Maksudnya, kristenisasi menjadi syarat mutlak akan kedatangan Yesus yang kedua kalinya sebagai “Tuhan” sepenuhnya, bukan seperti pada yang pertama, 100% “Tuhan” tapi 100% juga manusia, sehingga mereka amat sangat merindukan kehadirannya, bahkan menjadi puncak kerinduan, harapan dan perjuangan didunia ini.
Pandangan Umum Kristen Tentang Islam
Ada beberapa poin penting sebagai mana yang tercantum dalam doktrin gerakan kristenisasi;
Pertama, Tentang Persatuan Islam
Kardinal Simon berkata, “Persatuan Islam menghimpun cita-cita umat Islam dan Membantu melicinkan upaya  untuk mendominasi Eropa. Maka gerakan kristenisasi adalah satu unsur yang sangat dominan untuk memecah gerakan Persatuan Islam. Untuk itu kita harus membelokkan oreantasi persatuan Umat Islam dengan gerakan kristenisasi.”
Mr. Bills berkata, “Agama Islam adalah sebuah benteng penghalang paling kokoh terhadap perjalanan gerakan kristenisasi di Afrika.”   
Kedua, Tentang Penyebaran Islam
Missionaris Nelsom berkata, “pedang Islam satu demi satu telah menaklukkan bangsa-bangsa di Afrika dan Asia.”
Lutfi Livinian, berkebangsaan Armenia, pengarang buku-buku Islam berkata, “Sejarah Islam adalah sebuah cerita berseri yang mengerikan tentang pertumpahan darah, peperangan dan pembantaian.”  
Ketiga, Tentang Muhammad Description: ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him)
Addison berkata, “Muhammad tidak mampu memahami agama Nashrani karena didalam khayalnya hanyalah gambaran buram. Gambaran-gambaran ini menjadi pijakan agamanya (Islam) yang disebarkan pada orang-orang Arab.”
Missionaris Nelson beranggapan bahwa Islam itu jiplakan. Apa yang terbaik di dalam ajarannya adalah hasil adopsi dari ajaran Kristen. Sedangkan ajaran-ajaran lainnya merupakan jiplakan utuh atau sebagian dari berhalaisme/atheisme.
Missionaris F.J. Harber berkata, “Muhammad pada hakekatnya adalah penyembah patung sebab persepsinya tentang Allah dalam kenyataannya hanya merupakan karikatur.”
Keempat, Tentang Ajaran Islam
Missionaris Henry Jesups berkata, “Islam lebih banyak berijak pada landasan hadits dari pada al-Qur’an. Jika hadits-hadits yang palsu itu dibuang, maka Islam tak akan tersisa sedikitpun.” Ia juga menyatakan, “Islam itu sangat dangkal. Wanita dalam Islam adlah budak.”
Missionaris John Takly berkata, “Kita harus memperlihatkan kepada orang bahwa yang benar dalam al-Qur’an adalah sesuatu yang baru di dalam Islam juga bukan sesuatu yang benar.”
Sejarah Kristenisasi Dalam Islam
Di Indonesia, kristenisasi dirintis oleh para penjajah. Bermula dari Portugis yang merambah Indonesia bagian timur berhasil mengadakan persekutuan dengan kerajaan Ternate. Hubungan persekutuan dengan kerajaan Islam ini tidak berlangsung lama karena Portugis tertangkap basah melakukan kristenisasi terhadap penduduk yang lemah dan Portugis sendiri berlaku sopan.
Perjuangan portugis dilanjutkan oleh seorang berkebangsaam Spanyol bernama Santo Francis Xavier yang memprakarsai suatu perunahan yang tetap terhadap Indonesia Timur. Xavier sebagai seorang misionaris melakuakan misi kristenisasi di antara orang-orang Ambon, Ternate dan Morotai (Moro).
Pada tahap pertama, misi ini berhasil memurtadkan 10.000 orang di Ambon dan Ternate. Dalam rentang waktu  tidak lebih dari 30 tahun, jumlah tersebut membengkak menjadi 50.000-60.000 orang.
Seiring waktu, secara estapet Kristenisasi diteruskan oleh penjajah inggris dan belanda hingga menjalar ke seluruhan daerah di Indonesia.
Taktik Baru
Pada tahun 2005, pihak kristen melakukan sebuah manuver terbaru yang mereka sebut dengan GERAKAN PENUAIAN JIWA DAN TRANSFORMASI TAHUN 2005-2020.
Gerakan ini adalh proyek pemurtadan besar-besaran dengan skala Internasional. Dapat disimpulkan bahawa dari berbasgai gerakan kristenisasi sejak awal sampai saat ini, khususnya Indonesia, maka gerakan PENUAIAN JIWA DAN TRANSFORMASI adalah yang paling bernahaya karena beberapa sebab ;
  1. Gerakan ini bukan lagi angan–angan, konsep atau wacana.
  2. Gerakan ini memilii target, dan untuk mencapai target itu mereka cendrung melakukan berbagi cara.
  3. Suatu gerakan yang untuk pertama kali dapat mempersatukan langkah mayoritas berbagai sekte atau aliran kekristenan didunia.
  4. Menumbuhkan kesadaran tinggih agar kekuatan ekonomi dan politis makro tetap dalam genggaman mereka . rumusan dasarnya adalah gerakan ini tak akan berhasil bila keadaan target pemurtadan maju, kuat dan makmur.
  5. Oleh komonitas kristiani, Indonesia dijadikan wilayah pertahanan setan terakhir yang terbesar. Mereka sebut jendral 10/40 meliputi negara-negara benua Asia, Afrika, dan sebagian Eropa yang terletak antara 10 sampai 40 lintang utara.
Di Indonesia, tahun 2005 dijadikan sebagai tahun persiapan dan ditargetkan keberhasilan dalam gerakan ini akan diraih pada tahun 2020. Pdt. Dr. Jeff Hmmond MTh. Dalam bukunya “TRANSFORMASI INDONESIA” mengatkan, “Pasca peristiwa G30S/PKI, terjadi masa kairos (masa panen) di indonesia sehingga dalam 6 tahun (1965-1971) ada lebuh dari 7 juta orang di pulau Jawa yang menerima Yesus sebagi Tuhan dan juru selamat (murtad). Fokus pada tahun 2005 sebagai tahun penggenapan Amanat Agung (penyebaran injil ke seluruh penjuru dan membaptis atas nama Tuhan Yesus) di Indonesia berangsur-angsur berubah dari impian menjadi realita.”
Masa Panen
Mereka akan selalu memanfaatkan keadaan lemah dari suatu masyarakat atau bangsa dimanapun berada. Ketika tembok Berlin runtuh, Eropa Timur termasuk Rusia dengan paham komunismenya mulai kehilangan pamor, maka daerah-daerah tersebut menjadi terbuka untuk Injil dan orang orang Kristen dari Barat pun datang membanjiri wilayah ini.
Saat ini keadaan umat di Indonesia yang putus asa, kesulitan, kehilangan  kepercayaan kepada pemimpin dan berbagai kondisi buruk lainnya, membuat mereka percaya diri. Pdt. Dr. Bambang Widjaja, Gembala Sidang (pimpinan) Gereja Kristen Perjanjian Baru, mengatakan, “Indonesia merupakan ladang yang besar tuaiannya! Ya, Indonesia siap mengalami TRANSFORMASI yang besar. Hal ini bukan suatu kerinduan yang hampa, namun suatu pernyataan janji terhadap firman Tuhan. Dengan memeriksa firman Tuhan kita akan sampai kepada kesimpulan bahwa Indonesia memiliki pra-kondisi yang sangat cocok bagi tuaian besar yang Tuhan rencanakan.” 
Konsulidasi Umat
Diberbagai daerah, umat Kristiani mengadakan konser doa bersama dan puasa nasional. Didatangkan pendeta-pendeta ternama, termasuk seorang misionaris dari amaerika, Rev. Suzette Hattingh.
Di senayan, Jakarta, 12-16 Mei 2003 merupakan konsolidasi terbesar yang berhasil dilacak dalam rangka persiapan memasuki masa transformasi. Di hadiri oleh kurang lebih 80.000 umat kristiani dan lebih dari 10.000 pemimpin kristiani dari berbagai negar seperti; India, malaysia, Korea dan Amerika. Acara inisemapat menumbulkan heboh “Pemberkatan Gus Dur”, dimana dalam sambutannya Gus Dur menyambut baik gerakan transformasi ini.
Kegiatan serupa terus disgendakan sampai tahun 2005 dengan maksud untuk membakar semangat umat Kristiani. Memasuki tahun 2005, gong awal gerakan transformasi dimulai.

Diunduh dari Harokah Islamiyah, 1 Maret 2016. Erna Garnasih

1 Comments

  1. Semoga bermanfaat, maka mari kita tingkatkan kekuatan dan pengetahuan Islam kita, kemudian pagarilah iman Islam kita dengannya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post